BUDAYAKU CERMINAN JATI DIRIKU

JARAN KAMPUT



Gambar di atas diambil pada hari Senin, 6 November 2017 di Museum Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Gambar tersebut merupakan bentuk tradisi dan kebudayaan Masyarakat Suku Sasak yang disimpan dan diabadikan di Museum Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tradisi Jaran Kamput dilakukan oleh masyarakat Suku Sasak karena keunikannya dan kesakralannya. Jaran Kamput artinya kuda tunggangan yang dimanifestasikan dalam bentuk kuda-kudaan yang terbuat dari kayu yang bentuknya menyerupai mahluk aneh atau ogoh-ogoh, bahkan bentuknya seperti singa, naga dan lain sebagainya. 
Jaran Kamput biasanya ditunggangi oleh anak laki-laki menjelang dikhitan, dan diiringi dengan musik tradisional seperti, gendang beleq. Jaran Kamput tidak hanya digunakan pada acara khitanan saja tetapi juga digunakan pada acara nyongkolan, menyambut tamu agung baik Bupati maupun Gubernur yang berkunjung ke desa-desa menyambangi masyarakatnya dan meresmikan proyek atau acara ngawinang (perkawinan).
       Dalam catatan sejarah kebudayaan Lombok, Jaran Kamput sebenarnya merupakan perwujudan dari sosok Sekardiu yang konon merupakan kendaraan atau tunggangan dari Jayangrana yang merupakan sosok satria dalam cerita pewayangan Sasak. Dalam salah satu lakon Serat Menak dengan tokoh sentral bernama Jayangrana disebutkan, Jayengrana memiliki kendaraan sakti bernama Sekardiu yang digambarkan dalam bentuk makhluk aneh dan tampak seperti kuda, singa dan naga. Jayengrana dan kendaraannya Sekardiu merupakan simbol yang tidak terpisahkan, karya besar masa lalu ini mestinya dapat dikaji agar dapat menjadi referensi bagi masyarakat masa kini, baik sebagai inspirasi maupun motivasi.


Komentar

  1. Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Ia, buat nyongkolan, dan juga untuk menyambut tamu. Misalnya, untuk menyambut kedatangan Bupati dan Gubernur.

      Hapus
    3. Ya baru tahu namanya jaran kamput

      Hapus
    4. Itulah salah satu budaya Sasak.

      Hapus
  2. Kok kayak judul lagu ya? Wkwk😁

    BalasHapus
  3. Kerennn šŸ‘šŸ‘šŸ‘

    BalasHapus
  4. Informasi yang sangat menarik 😁

    BalasHapus
  5. Informasinya sangat menambah wawasan. Postingan-postingan seperti ini sangat diperlukan sehingga masyarakat tidak hanya menggunakan tetapi juga mengetahui filosofinya.

    BalasHapus
  6. Artikelnya bagus. Makasih wawasan bertambah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya yang tak pernah usai